TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI OS CLAVICULA DENGAN
KASUS FRAKTUR TERTUTUP DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD KOTA SALATIGA
Laporan Kasus
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktek Kerja Lapangan I
Disusun oleh:
FARIDA NOOR FADILLAH
NIM : 110.10.34
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK RONTGEN
STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG
2012
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diperiksa, disetujui dan disahkan
laporan Kasus Praktek Kerja Lapangan I (PKL I), dengan judul : “Teknik
Pemeriksaan Os Clavicula dengan Kasus Fraktur Tertutup di Instalasi
Radiologi RSUD Kota Salatiga”
Nama
: Farida Noor Fadillah
Nim
: 110.10.34
Tanggal :
Oktober 2012
Tempat
: Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga
Menyetujui:
Pembimbing Praktek PKL
Instalasi Radiologi RSUD Kota Salatiga
SITI NUR ENDAHYANI,S.Si
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan segala puji syukur kepada Allah SWT atas segala Rahmat, Berkah, dan
Karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kasus Praktek Kerja Lapangan I mulai tanggal 17
september sampai tanggal 27 Oktober 2012 di RSUD Kota Salatiga. Dalam menyelesaikan laporan kasus ini penulis
telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, nasehat, dan dukungan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Dr. M. Sulaeman, Sp.A, MM, M.Kes MMR selaku Ketua Stikes Widya Husada
Semarang.
2. Bapak Nur Utama, S.ST selaku Ketua Program Studi DIII Teknik Rontgen Stikes
Widya Husada Semarang.
3. Dr. Achmad Kardinto,Sp.Rad selaku Kepala Instalasi radiologi.
4. Ibu Yuni Arifah S.ST selaku Kepala Koordinator linikal RSUD Kota Salatiga.
5. Ibu Siti Nur Endahyani S.Si selaku Pembimbing Lapangan
Praktek Kerja Lapangan (PKL I) di Instalasi Radiologi RSUD Kota Salatiga
6. Seluruh radiografer dan staf Radiologi RSUD Kota Salatiga.
7. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis.
8. Teman-teman seperjuangan pada Praktek Kerja Lapangan (PKL I) di Instalasi
Radiologi RSUD Kota Salatiga.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Kasus pada Praktek
Kerja Lapangan I ini.
Penulis menyadari bahwa masih ada
kekurangan dalam penyusunan laporan kasus ini. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan kasus ini.
Semoga Allah SWT memberi Rahmat dan
balasan kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan kasus ini. Semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan mahasiswa Prodi DIII Teknik Rontgen STIKES Widya
Husada Semarang pada khususnya.
Salatiga, Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
i
HALAMAN
PENGESAHAN............................................................................
ii
KATA
PENGANTAR........................................................................................
iii
DAFTAR
ISI.....................................................................................................
iv
Bab I
Pendahuluan......................................................................................
1
1.1. Latar
Belakang...........................................................................
1
1.2. Rumusan
Masalah.....................................................................
1
1.3. Tujuan
Penulisan........................................................................
2
1.4. Manfaat
Penulis.........................................................................
2
Bab II Dasar
Teori.........................................................................................
3
2.1. Anatomi os
claticula...................................................................
3
2.2. Patologi
Fraktur..........................................................................
4
2.3. Teknik Pemeriksaan
Radiografi................................................. 8
2.4. Proteksi
Radiasi..........................................................................
10
Bab III Hasil dan
Pembahasan......................................................................
11
3.1. Paparan
Kasus...........................................................................
11
3.2. Pembahasan..............................................................................
13
Bab IV
Penutup..............................................................................................
15
4.1. Kesimpulan.................................................................................
15
4.2.
Saran..........................................................................................
15
Daftar Pustaka………………………………………………………………………
Lampiran……………………………………………………………………………..
DAFTAR GAMABAR
Gambar 2.1 Anatomi os clavicula
................................................................... 3
Gambar 2.2 Anatomi os
clavicula....................................................................
4
Gambar 2.3 Jenis – jenis
fraktur......................................................................
.7
Gambar 2.4 Pemeriksaan os clavicula
proyeksi AP axial.............................. 9
Gambar 2.5 Hasil radiografi AP
axial............................................................... .9
Gambar 3.1 Hasil radiografi AP axial 15
derajat (RSUD Kota Salatiga)......... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
canggih maka peralatan transportasi mengalami perkembangan yang semakin pesat
dan beragam. Kurangnya kesadaran dari para pemakai jalan untuk mematuhi
peraturan lalu lintas menyebabkan tingkat kecelakaan lalu lintas semakin
meningkat. Dapat terjadi fraktur bila seseorang ditabrak dengan benturan yang
sangat keras.
Pemeriksaan Radiologi merupakan pemeriksaan yang dapat digunakan untuk
mengetahui Anatomi dan Fisiologi dari suatu organ sehingga pada kelainan Patologis
maupun Traumatis dapat membantu dalam menentukan diagnosa.
Fraktur os clavicula adalah terputusnya hubungan atau kontuinitas
struktur tulang os clavicula atau tulang rawan yang umumnya disebabkan
trauma baik trauma langsung maupun tidak langsung. Secara umum fraktur
dibedakan menjadi dua fraktur tertutup dan fraktur terbuka. Fraktur tertutup
adalah jika kulit diatas yang fraktur masih utuh tetapi, jika kulit diatasnya
tertembus maka disebut fraktur terbuka.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga memiliki Instalasi Radiologi yang di
lengkapi dengan alat – alat yang konvensional dan canggih .
Dengan alasan diatas maka penulis
tertarik untuk mengangkatnya dalam bentuk tulisan dengan judul ” Teknik
Pemeriksaan Fraktur Tertutup os Clavicula di Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Salatiga”.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah laporan kasus ini adalah :
1.2.1 Bagaimana teknik pemeriksaan os Clavicula pada
kasus fraktur tertutup yang ada di RSUD Kota Salatiga
1.2.2 Bagaimana upaya proteksi radiasi yang di lakukan pada
pemeriksaan os clavicula pada kasus fraktur tertutup
1.3. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah :
1.3.1. Mengetahui tata cara pemeriksaan os Clavicula yang
benar.
1.3.2. Mengetahui bagaimana upaya proteksi radiasi bagi
pasien,petugas kesehatan dan masyarakat umum.
1.3.3. Apakah tata cara pemeriksaan os Clavicula di Instalasi
Radiologi .
Rumah Sakit Umum Kota Salatiga sudah bisa menegakkan
dianogsa
1.3.4. Memenuhi tugas mata kuliah PKL I
.
1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan kasus ini adalah, menambah
pengetahuan dan wawasan bagi penulis, dan pembaca tentang pemeriksaan os
Clavicula pada kasus fraktur tertutup di Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Umum Kota Salatiga.
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Anatomi Os Clavicula
Os Clavicula atau tulang selangka adalah tulang
panjang melengkung, berbentuk sepertti huruf “S”. Os Clavicula dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu ujung medial disebut ekstremitas sternal atau sternoclavicularjoint,
yang membuat sendi dengan sternum. Ujung lateral disebut ekstremitas
akromial,yang bersendi pada processus acromion dan os scapula,
disebut dengan acromioclavicular joint, dan ketiga adalah body yang
terletak diantara kedua ekstremitas.
Secara umum, pada pria dan wanita terdapat perbedaan ukuran dan bentuk os
Clavicula, pada wanita biasanya lebih pendek dan kurang melengkung,
sebaliknya pada pria cenderung lebih tebal, panjang dan lebih melengkung (Pearce, 2006).
Gambar 2.1 anatomi os clavicula
(Pearce,2006)
Gambar.2.2. Anatomi os clavicula (Anonim, 2012)
2.2. Patofisiologi
2.2.1. Fraktur
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tekanan
fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri,dan
jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang
terjadi lengkap atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh
tulang patah, sedangkan pada fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh
ketebalan tulang. Beberapa jenis fraktur antara lain :
a. Complete Noncominuted Fracture
Secara radiologis akan terlihat sebagai garis
radiolucent di tempat fraktur dimana terjadi diskontinuitas tulang.
1. Fraktur tranversal
Adalah fraktur yang garis patahnya tegak lurus
terhadap sumbu panjang tulang. Pada fraktur semacam ini, segmen –segmen tulang
yang patah direposisi atau direduksi kembali ke tempat semula, maka
segmen-segmen itu akan stabil,dan biasanya mudah dikontrol dengan bidai gips.
2. Fraktur Oblik
Adalah fraktur yang garis patahnya membentuk sudut
terhadap tulang. Fraktur ini tidak stabil dan sulit diperbaiki.
3. Fraktur spiral
Timbul akibat torsi pada ekstremitas. Yang menarik
adalah bahwa jenis fraktur rendah energi ini hanya menimbulkan sedikit
kerusakan jaringan lunak, dan fraktur semacam ini cenderung cepat sembuh dengan
imobilisasi luar.
4. Fraktur multiple
Keadaan ini dinamakan suatu multiple apabila terdapat
lebih dari satu fraktur komplit pada satu tulang panjang.
5. Fraktur avulasi
Fraktur avulasi memisahkan suatu fragmen tulang pada
tempat insersi tendon maupun ligamen. Biasanya tidak ada pengobatan spesifik
yang di perlukan. Namun, bila diduga akan terjadi ke tidak stabilan sendi atau
hal–hal lain menyebabkan kecacatan, maka perlu dilakukan pembedahan untuk
membuang atau meletakkan kembali fragmen tulang tersebut.
6. Fraktur Chip
Fraktur ini sejenis dengan avultion fracture,
tetapi hanya sedikit fragmen dari sudut tulang yang terlepas, sering terjadi
pada tulang-tulang pendek pada phalang
b.
Inkomplit fraktur
Dinamakan suatu inkomplit fraktur bila tidak
semua struktur tulang terputus. Ini hanya dapat di ketahui dengan pemeriksaan
radiologis.
1. Green stick fracture
Fraktur tidak sempurna dan sering terjadi pada
anak-anak. Korteks tulangnya sebagian masih utuh, demikian juga periosteum.
Fraktur-fraktur ini akan segera sembuh dan segera mengalami re-modelling ke bentuk
dan fungsi normal.
2. Impacted fraktur
Pada fraktur ini bagian fraktur dari tulang masuk ke
bagian fragmen lainnya. Garis fraktur terlihat sebagai garis radiolucent dan
disertai terjadinya pemendekan tulang.
3. Fraktur kompresi
Fraktur kompresi terjadi ketika dua tulang menumbuk
tulang ketiga yang berada diantaranya, seperti satu vertebra dengan dua
vertebra lainnya. Fraktur pada korpus vertebra ini dapat didiagnosis dengan
radiogram. Pada orang muda fraktur kompresi dapat disertai perdarahan retroperitoneal
yang cukup berat.
4. Fraktur patologik
Fraktur patologik terjadi pada daerah-daerah tulang
yang telah menjadi lemah oleh karena tumor atau proses patologik lainnya.
Tulang seringkali menunjukkan penurunan densitas. Penyebab yang paling sering
dari fraktur-fraktur semacam ini adalah tumor baik primer atau tumor
metastasis.
5. Fraktur traumatis
Pada keadaan ini struktur tulang adalah normal akibat
suatu benturan menyebabkan suatu fraktur.
6. Fraktur beban lainnya
Fraktur beban terjadi pada orang-orang yang baru saja
menambah tingkat aktivitas mereka. Pada saat gejala timbul, radiografi mungkin
tidak menunjukkan adanya fraktur. Tetapi, biasanya setelah 2 minggu, timbul
garis-garis radioopak linear tegak lurus terhadap sumbuh panjang tulang.
Fraktur semacam ini akan sembuh dengan baik jika tulang itu diimobilisasi
selama beberapa minggu. Tetapi jika tidak terdiagnosis, tulang-tulang itu dapat
bergeser dari tempat asalnya dan tidak menyembuh dengan seharusnya. Penderita
semacam ini harus dianjurkan untuk memakai alat proteksi seperti tongkat, atau
bidai gips yang tepat. Setelah 2 minggu, harus dilakukan pemeriksaan
radiografi.
|
|
Gambar 2.3 Jenis –
jenis Fraktur
Keterangan Gambar :
a. Fraktur Tranversal
b. Fraktur spiral/oblik
c. Fraktur kominutif
d. Fraktur Ovulasi
e. Fraktur Greenstick
f. Fraktur Epifisis
g. Fraktur Kompresi
h. Fraktur Impresi
2.3. Teknik Pemeriksaan Radiografi
2.3.1
Persiapan pemeriksaan pasien
a. Pada dasarnya pemeriksaan os clavicula tidak
membutuhkan persiapan khusus, hanya saja pada pasien dianjurkan memakai baju
pasien sehingga memudahkan dalam pengaturan posisi dan melepaskan benda-benda
yang dapat menimbulkan bayangan radioopaq pada radiograf
b. Selain itu sebelum pemeriksaan petugas memberitahu prosedur pemeriksaan
sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dari pasien.
2.3.2 Persiapan Alat
Alat-alat dan bahan yang dipersiapkan dalam
pemeriksaan os clavicula antara lain :
a. Pesawat X – Ray
b. Kaset dan film ukuran 24 x 30 cm .
c. Lembar timbal sebagai pembatas atau load pembagi.
d. Marker R dan L
e. Procecing Film
f.
Plester
g. Apron
2.3.3 Proyeksi Pemeriksaan
a. Proyeksi Antero Posterior Axial
1. Posisi pasien
Pengambilan foto dengan posisi pasien berdiri atau erect.
2. Posisi objek
Usahakan os Clavicula sinistra pada pertengahan kaset, tidak ada
rotasi pada os Clavicula.
Bagian yang sakit menempel kaset
3. Pengaturan Sinar
Vertikal menyudut 15-30 derajat chephalad pada pertengahan obyek
4. FFD
100 cm
5. Kaset
24 cm x 30 cm
6. Faktor Eksposi :
Kv : 48, mAs : 12
7. Kriteria radiograf
Tampak gambaran os Clavicula sinistra dengan jelas, tidak ada
rotasi dalam gambaran os Clavicula, tampak persendian antara os
clavicula dan caput humeri (shoulder joint). Tampak os clavicula
Ap axial. Tampak persendian antara scapula dan humerus(shoulder joint).
Tampak caput humeri . Tampak persendian antara acromion dan os
clavicula (acromionclavicula. joint). Tampak persendian antara sternum
dan os clavicula (sternoclavicular
joint).
Gambar 2.4 Pemerisaan os Clavicula Proyeksi AP
axial
Gambar .2.5 hasil radiograf AP axial
2.4. Proteksi Radiasi
2.4.1. Proteksi Radiasi Terhadap Pasien
a. Pemeriksaan sinar X hanya atas permintaan
seorang dokter
b. Daerah yang disinari harus disesuaikan
dengan objek.
c. Waktu penyinaran seoptimal mungkin
d. Kepala dirotasikan berlawanan dengan
clavicula yang diperiksa.
e. Melindungi alat vital dengan gonad shield
2.4.2. Proteksi Radiasi Terhadap Dokter dan Petugas Radiologi
a. Pemeriksaan rutin terhadap kemungkinan
bocor atau rusaknya perlengkapan-perlengkapan pelindung berlapis Pb ( Rasad,
1992 )
b. Berada dibalik tabir perisai atau dibalik
dinding yang dilapasi PB
c. Arah sinar membelakangi control table .
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Paparan Kasus
3.1.1. Identitas Pasien
Nama
: Ny. P
Umur
: 29 Tahun
Alamat
: Mendoh kidul 2/6 semowo,pabelan
Permintaan
foto : Foto x-ray Os Clavicula
No
Radiologi : 139
No
RM
: 04-05-7207
Tanggal
: 12 Oktober 2012
3.1.2. Riwayat Pasien.
Pada tanggal 12 oktober 2012 sekitar pukul 13.00 Ny. P datang ke Instalasi
Radiologi RSUD Kota Salatiga dengan diantar keluarga,dan dua perawat
menggunakan kursi roda. Pada saat itu perawat yang mendampingi membawa
permintaan foto os Clavicula karena pasien jatuh dari motor dengan
diagnosa sakit pada os clavicula kiri. Pasien sanggup berdiri dan merasa
lebih nyaman berdiri maka pemeriksaan dilakukan secara berdiri.
3.1.3 Prosedur Pemeriksaan
a. Persiapan alat
Persiapan alat yang perlu dilakukan sebelum pemeriksaan yaitu :
1. Pesawat sinar X merk Misono tahun 1986
2. Kaset ukuran 24 cm x 30 cm
3. IP (imaging plate)
4. Reader
5. Marker R dan L
6. Workstation
7. Printer (Drypix FUJIFILMS 4000)
b.
Persiapan pasien
1.
Pada dasarnya pemeriksaan os clavicula tidak
membutuhkan persiapan khusus, hanya saja pada pasien dianjurkan memakai baju
pasien sehingga memudahkan dalam pengaturan posisi dan melepaskan benda-benda
yang dapat menimbulkan bayangan radioopak pada radiograf
2.
Selain itu sebelum pemeriksaan petugas memberitahu prosedur pemeriksaan
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dari pasien.
c. Teknik pemeriksaan
1. Proyeksi Antero Posterior Axial
a) Posisi pasien
Pengambilan foto dengan posisi pasien
berdiri atau erect.
b) Posisi objek
Usahakan os Clavicula sinistra pada
pertengahan kaset, tidak ada rotasi pada os Clavicula.
Bagian yang sakit menempel kaset.
c) Pengaturan Sinar
Sinar menyudut 15-30 derajat pada pertengahan os Clavicula
d) FFD
100 cm
e) Kaset
24 cm x 30 cm
f) Faktor Eksposi :
Kv : 55, mA :100, s: 0,08
g) Kriteria Radiograf
Tampak gambaran os Clavicula sinistra
dengan jelas, tidak ada rotasi dalam gambaran os Clavicula, tampak os
Clavicula mengalami fraktur disertai fragmen. Tampak persendian antara os
clavicula dan kaput humerus (sendi bahu). Tampak persendian antara os
sternum dan os clavicula (sternoclavicular joint).Tampak
kaput humerus sinistra kearah cranial .
Gambar.3.1 Hasil Radiograf Ap axial 15 derajat (RSUD Kota Salatiga
2012)
3.2.
Pembahasan
3.2.1
Teknik pemeriksaan os clavicula di RSUD Kota Salatiga
Pada
pemeriksaan os clavicula di Instalasi Radiologi RSUD Kota Salatiga
dengan menggunakan proyeksi Antero Posterior Axial. Pemeriksaan tersebut
sudah bisa menegakkan dianogsa, selain itu dapat memberikan pelayanan yang
nyaman karena, yang disudutkan adalah tabung sinar x. Pada pemeriksaan
ini pasien di posisikan berdiri karena untuk mngutamakan kenyamanan
pasien, selain itu pasien juga bisa di posisikan degan cara tidur terlentang,
akan tetapi pasien merasa lebih nyaman di lakukan pemeriksaan secara berdiri
atau erect.
Pada
pemeriksaan os clavicula di Instalasi Radiologi RSUD Kota Salatiga
menggunakan kaset CR berukuran 24 x 30, karena di Instalasi Radiologi RSUD Kota
Salatiga tidak menyediakan kaset CR berukuran 18 x 24.
3.2.2
Proteksi Radiasi Pemeriksaan Os Clavicula di RSUD Kota Salatiga
Upaya proteksi radiasi yang di lakukan di Instalasi Radiologi RSUD Kota
Salatiga adalah salah satunya menggunakan Apron jika memang itu memungkinkan.
Kemudian menggunakan luas kolimasi disesuaikan degan objek yang akan difoto.
Selain itu pada saat memposisikan pasien kepala dirotasikan kearah yang
berlawanan dengan daerah yang akan dipemeriksa. Adapun upaya proteksi yang
dilakukan untuk melindungi petugas radiasi adalah mengarahkan tabung sinar x
membelakangi control table agar radiasi primer tidak mengenai petugas.
3.3.3
Pemakaian film yang digunakan pada pemeriksaan os clavicula
Film yang digunakan untuk menampilkan gambaran os clavicula di
instalasi radiologi RSUD Kota Salatiga menggunkan film berukuran 24 x 30, yang
mana seharusnya dalam teori menggunakan film ukuran 18 x 24. Hal ini disebabkan
tidak tersedianya film ukuran 18 x 24, sehingga biaya yang ditanggung pasien
menjadi lebih mahal.
;
;
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
4.1.1. Pada pemeriksaan
Fraktur os Clavicula sinistra fraktur tertutup di Instalasi
Radioligi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga menggunakan proyeksi Anterior
Posterior Axial.
4.1.2. Keuntungan
menggunakan proyeksi Antero posterior axial pada pemeriksaan fraktur os
Clavicula yaitu dengan proyeksi ini sudah dapat memberikan informasi untuk
membantu menegakkan diagnosa dan juga memberikan kenyamanan pada pasien.
4.1.3. Kekurangan yaitu film
yang digunakan lebih besar sehingga biaya yang ditanggung pasien lebih tinggi.
4.2.Saran
4.2.1. Sebaiknya dalam
setiap pemeriksaan proteksi radiasi yang diberikan kepada pasien harus
betul-betul diperhatikan.
4.2.2. Sebaiknya untuk
kedepannya mengadakan kaset dan film ukuran 18 x 24, supaya biaya yang diterima
oleh pasien lebih rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Ballinger, P.W. 1995. Atlas of Radiographic Possitions and Radiologic
Procedurs. Eight edition. St. Louis : The CV. Mosby Company.
Pearce, Evelyn, C. 1999. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis.
Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
Putz. R . Dan Pabst, R 2000. Sobotta atlas anatomi manusia, Jilid I.
Jakarta: Penerbit EGC.
chyciicute.blogspot.com/2012/04/teknik-radiografi-os-clavicula.html
0 komentar:
Posting Komentar