Kamis, 27 Desember 2012

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI OS CLAVICULA DENGAN KASUS FRAKTUR TERTUTUP DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD KOTA SALATIGA



TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI OS CLAVICULA DENGAN KASUS FRAKTUR TERTUTUP DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD KOTA SALATIGA
Laporan Kasus
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktek Kerja Lapangan I


Disusun oleh:
FARIDA NOOR FADILLAH
                                                    NIM : 110.10.34       


PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK RONTGEN
STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG
2012

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diperiksa, disetujui dan disahkan laporan Kasus Praktek Kerja Lapangan I (PKL I), dengan judul : “Teknik Pemeriksaan Os Clavicula dengan Kasus Fraktur Tertutup di Instalasi Radiologi RSUD Kota Salatiga”

Nama        :    Farida  Noor Fadillah
Nim            :    110.10.34
Tanggal      :    Oktober 2012
Tempat       :    Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga 





Menyetujui:

Pembimbing Praktek PKL
Instalasi  Radiologi  RSUD Kota Salatiga                                                                                                 





SITI  NUR  ENDAHYANI,S.Si






                                                 KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji syukur kepada Allah SWT atas segala Rahmat, Berkah, dan Karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus  Praktek Kerja Lapangan I mulai tanggal 17 september sampai tanggal 27 Oktober 2012 di RSUD Kota Salatiga.  Dalam menyelesaikan laporan kasus ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, nasehat, dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada   :
1. Dr. M. Sulaeman, Sp.A, MM, M.Kes MMR selaku Ketua Stikes Widya Husada Semarang.
2. Bapak Nur Utama, S.ST selaku Ketua Program Studi DIII Teknik Rontgen Stikes Widya Husada Semarang.
3. Dr. Achmad Kardinto,Sp.Rad selaku Kepala Instalasi radiologi.
4. Ibu Yuni Arifah S.ST selaku Kepala Koordinator linikal RSUD Kota Salatiga.
5. Ibu Siti Nur Endahyani S.Si  selaku Pembimbing Lapangan Praktek Kerja Lapangan (PKL I) di Instalasi Radiologi RSUD Kota Salatiga
6. Seluruh radiografer dan staf Radiologi RSUD Kota Salatiga.
7. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis.
8. Teman-teman seperjuangan pada Praktek Kerja Lapangan (PKL I) di Instalasi Radiologi RSUD Kota Salatiga.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Kasus pada Praktek Kerja Lapangan I ini.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan laporan kasus ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan kasus ini.
Semoga Allah SWT memberi Rahmat dan balasan kebaikan  kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan kasus ini. Semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan mahasiswa Prodi DIII Teknik Rontgen STIKES Widya Husada Semarang pada khususnya.                                                                
                                                                                          Salatiga,    Oktober 2012

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i        
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii       
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv      
Bab I      Pendahuluan...................................................................................... 1       
1.1.   Latar Belakang........................................................................... 1       
1.2.   Rumusan Masalah..................................................................... 1       
1.3.   Tujuan Penulisan........................................................................ 2       
1.4.   Manfaat Penulis......................................................................... 2       
Bab II     Dasar Teori......................................................................................... 3       
2.1.   Anatomi os claticula................................................................... 3       
2.2.   Patologi Fraktur.......................................................................... 4       
2.3.  Teknik Pemeriksaan Radiografi................................................. 8
2.4.  Proteksi Radiasi.......................................................................... 10
Bab III    Hasil dan Pembahasan...................................................................... 11     
              3.1.  Paparan Kasus........................................................................... 11     
              3.2.  Pembahasan.............................................................................. 13     
Bab IV   Penutup.............................................................................................. 15     
              4.1.  Kesimpulan................................................................................. 15     
              4.2.  Saran.......................................................................................... 15     
Daftar Pustaka………………………………………………………………………
Lampiran……………………………………………………………………………..









               
DAFTAR GAMABAR
Gambar 2.1 Anatomi os clavicula ................................................................... 3
Gambar 2.2 Anatomi os clavicula.................................................................... 4      
Gambar 2.3 Jenis – jenis fraktur...................................................................... .7
Gambar 2.4 Pemeriksaan os clavicula proyeksi AP axial.............................. 9
Gambar 2.5 Hasil radiografi AP axial............................................................... .9
Gambar 3.1 Hasil radiografi AP axial 15 derajat (RSUD Kota Salatiga)......... 13

 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih maka peralatan transportasi mengalami perkembangan yang semakin pesat dan beragam. Kurangnya kesadaran dari para pemakai jalan untuk mematuhi peraturan lalu lintas menyebabkan tingkat kecelakaan lalu lintas semakin meningkat. Dapat terjadi fraktur bila seseorang ditabrak dengan benturan yang sangat keras.
Pemeriksaan Radiologi merupakan pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mengetahui Anatomi dan Fisiologi dari suatu organ sehingga pada kelainan Patologis maupun Traumatis dapat membantu dalam menentukan diagnosa.
Fraktur os clavicula adalah terputusnya hubungan atau kontuinitas struktur tulang os clavicula atau tulang rawan yang umumnya disebabkan trauma baik trauma langsung maupun tidak langsung. Secara umum fraktur dibedakan menjadi dua fraktur tertutup dan fraktur terbuka. Fraktur tertutup adalah jika kulit diatas yang fraktur masih utuh tetapi, jika kulit diatasnya tertembus maka disebut fraktur terbuka.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga memiliki Instalasi Radiologi yang di lengkapi dengan alat – alat yang konvensional dan canggih .
Dengan alasan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkatnya dalam bentuk tulisan dengan judul ” Teknik Pemeriksaan Fraktur Tertutup os Clavicula di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga”.

1.2. Rumusan Masalah  
Rumusan masalah laporan kasus ini adalah :
1.2.1   Bagaimana teknik pemeriksaan os Clavicula pada kasus fraktur tertutup yang ada di RSUD Kota Salatiga
1.2.2   Bagaimana upaya proteksi radiasi yang di lakukan pada pemeriksaan os clavicula pada kasus fraktur tertutup

1.3. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah :
1.3.1.  Mengetahui tata cara pemeriksaan os Clavicula yang benar.
1.3.2.  Mengetahui bagaimana upaya proteksi radiasi bagi pasien,petugas kesehatan dan masyarakat umum.
1.3.3.  Apakah tata cara pemeriksaan os Clavicula di Instalasi Radiologi .  
     Rumah Sakit Umum Kota Salatiga sudah bisa menegakkan dianogsa
1.3.4. Memenuhi tugas mata kuliah PKL I
.

1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan kasus ini adalah, menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis, dan pembaca tentang pemeriksaan os Clavicula pada kasus fraktur tertutup di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Kota Salatiga.


BAB II
   DASAR TEORI

2.1.  Anatomi Os Clavicula
Os Clavicula atau tulang selangka adalah tulang panjang melengkung, berbentuk sepertti huruf “S”. Os Clavicula dibagi menjadi tiga bagian, yaitu ujung medial disebut ekstremitas sternal atau sternoclavicularjoint, yang membuat sendi dengan sternum. Ujung lateral disebut ekstremitas akromial,yang bersendi pada processus acromion dan os scapula, disebut dengan acromioclavicular joint, dan ketiga adalah body yang terletak diantara kedua ekstremitas.
Secara umum, pada pria dan wanita terdapat perbedaan ukuran dan bentuk os Clavicula, pada wanita biasanya lebih pendek dan kurang melengkung, sebaliknya pada pria cenderung lebih tebal, panjang dan lebih melengkung (Pearce, 2006).















                    Gambar 2.1 anatomi os clavicula
                                      (Pearce,2006)
 
Gambar.2.2. Anatomi os clavicula (Anonim, 2012)


2.2. Patofisiologi
2.2.1.  Fraktur
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tekanan fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri,dan jaringan lunak disekitar tulang akan  menentukan apakah fraktur yang terjadi lengkap atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang. Beberapa jenis fraktur antara lain :
a.   Complete Noncominuted Fracture
Secara radiologis akan terlihat sebagai garis radiolucent di tempat fraktur dimana terjadi diskontinuitas tulang.
1. Fraktur tranversal
Adalah fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang. Pada fraktur semacam ini, segmen –segmen tulang yang patah direposisi atau direduksi kembali ke tempat semula, maka segmen-segmen itu akan stabil,dan biasanya mudah dikontrol dengan bidai gips.
2. Fraktur Oblik
Adalah fraktur yang garis patahnya membentuk sudut terhadap tulang. Fraktur ini tidak stabil dan sulit diperbaiki.
3. Fraktur spiral
Timbul akibat torsi pada ekstremitas. Yang menarik adalah bahwa jenis fraktur rendah energi ini hanya menimbulkan sedikit kerusakan jaringan lunak, dan fraktur semacam ini cenderung cepat sembuh dengan imobilisasi luar.
4. Fraktur multiple 
Keadaan ini dinamakan suatu multiple apabila terdapat lebih dari satu fraktur komplit pada satu tulang panjang.
5. Fraktur avulasi
Fraktur avulasi memisahkan suatu fragmen tulang pada tempat insersi tendon maupun ligamen. Biasanya tidak ada pengobatan spesifik yang di perlukan. Namun, bila diduga akan terjadi ke tidak stabilan sendi atau hal–hal lain menyebabkan kecacatan, maka perlu dilakukan pembedahan untuk membuang atau meletakkan kembali fragmen tulang tersebut.
6. Fraktur Chip
Fraktur ini sejenis dengan avultion fracture, tetapi hanya sedikit fragmen dari sudut tulang yang terlepas, sering terjadi pada tulang-tulang pendek pada phalang
b.    Inkomplit fraktur
Dinamakan suatu inkomplit fraktur  bila tidak semua struktur tulang terputus. Ini hanya dapat di ketahui dengan pemeriksaan radiologis.
1. Green stick fracture
Fraktur tidak sempurna dan sering terjadi pada anak-anak. Korteks tulangnya sebagian masih utuh, demikian juga periosteum. Fraktur-fraktur ini akan segera sembuh dan segera mengalami re-modelling ke bentuk dan fungsi normal.
2. Impacted fraktur
Pada fraktur ini bagian fraktur dari tulang masuk ke bagian fragmen lainnya. Garis fraktur terlihat sebagai garis radiolucent dan disertai terjadinya pemendekan tulang.
3. Fraktur kompresi
Fraktur kompresi terjadi ketika dua tulang menumbuk tulang ketiga yang berada diantaranya, seperti satu vertebra dengan dua vertebra lainnya. Fraktur pada korpus vertebra ini dapat didiagnosis dengan radiogram. Pada orang muda fraktur kompresi dapat disertai perdarahan retroperitoneal yang cukup berat.
4. Fraktur patologik
Fraktur patologik terjadi pada daerah-daerah tulang yang telah menjadi lemah oleh karena tumor atau proses patologik lainnya. Tulang seringkali menunjukkan penurunan densitas. Penyebab yang paling sering dari fraktur-fraktur semacam ini adalah tumor baik primer atau tumor metastasis.
5. Fraktur traumatis
Pada keadaan ini struktur tulang adalah normal akibat suatu benturan menyebabkan suatu fraktur.
6. Fraktur beban lainnya
Fraktur beban terjadi pada orang-orang yang baru saja menambah tingkat aktivitas mereka. Pada saat gejala timbul, radiografi mungkin tidak menunjukkan adanya fraktur. Tetapi, biasanya setelah 2 minggu, timbul garis-garis radioopak linear tegak lurus terhadap sumbuh panjang tulang. Fraktur semacam ini akan sembuh dengan baik jika tulang itu diimobilisasi selama beberapa minggu. Tetapi jika tidak terdiagnosis, tulang-tulang itu dapat bergeser dari tempat asalnya dan tidak menyembuh dengan seharusnya. Penderita semacam ini harus dianjurkan untuk memakai alat proteksi seperti tongkat, atau bidai gips yang tepat. Setelah 2 minggu, harus dilakukan pemeriksaan radiografi.

 






Gambar 2.3 Jenis – jenis Fraktur
Keterangan Gambar :
a.       Fraktur Tranversal
b.      Fraktur spiral/oblik
c.       Fraktur kominutif
d.      Fraktur Ovulasi
e.       Fraktur Greenstick
f.       Fraktur Epifisis
g.      Fraktur Kompresi
h.       Fraktur Impresi







2.3. Teknik Pemeriksaan Radiografi
2.3.1    Persiapan pemeriksaan pasien
a. Pada dasarnya pemeriksaan os clavicula tidak membutuhkan persiapan khusus, hanya saja pada pasien dianjurkan memakai baju pasien sehingga memudahkan dalam pengaturan posisi dan melepaskan benda-benda yang dapat menimbulkan bayangan radioopaq pada radiograf
b. Selain itu sebelum pemeriksaan petugas memberitahu prosedur pemeriksaan sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dari pasien.
2.3.2   Persiapan Alat
Alat-alat dan bahan yang dipersiapkan dalam pemeriksaan os clavicula antara lain :
a. Pesawat X – Ray
b. Kaset dan film ukuran  24 x 30 cm .
c. Lembar timbal sebagai pembatas atau load pembagi.
d. Marker R dan L
e. Procecing Film
f.  Plester
g. Apron
2.3.3   Proyeksi Pemeriksaan
a. Proyeksi Antero Posterior Axial
1. Posisi pasien
Pengambilan foto dengan posisi pasien berdiri atau erect.
2. Posisi objek
Usahakan os Clavicula sinistra pada pertengahan kaset, tidak ada rotasi pada os Clavicula.
Bagian yang sakit menempel kaset
3. Pengaturan Sinar
Vertikal menyudut 15-30 derajat chephalad pada pertengahan obyek
4. FFD
100 cm
5. Kaset
24 cm  x  30 cm
6. Faktor Eksposi :
Kv : 48, mAs : 12
7. Kriteria radiograf
Tampak gambaran os Clavicula sinistra dengan jelas, tidak ada rotasi dalam gambaran os Clavicula, tampak persendian antara os clavicula dan caput humeri (shoulder joint). Tampak os clavicula Ap axial. Tampak persendian antara scapula dan humerus(shoulder joint). Tampak caput humeri . Tampak persendian antara acromion dan os clavicula (acromionclavicula. joint). Tampak persendian antara sternum dan os clavicula (sternoclavicular joint).                                







Gambar 2.4 Pemerisaan os Clavicula Proyeksi AP axial







                        Gambar .2.5 hasil radiograf AP axial

2.4. Proteksi Radiasi
2.4.1.  Proteksi Radiasi Terhadap Pasien
a.    Pemeriksaan sinar X hanya atas permintaan seorang dokter
b.    Daerah yang disinari harus disesuaikan dengan objek.
c.    Waktu penyinaran seoptimal mungkin
d.    Kepala dirotasikan berlawanan dengan clavicula yang diperiksa.
e.    Melindungi alat vital dengan gonad shield
 2.4.2. Proteksi Radiasi Terhadap Dokter dan Petugas Radiologi
a.    Pemeriksaan rutin terhadap kemungkinan bocor atau rusaknya perlengkapan-perlengkapan pelindung berlapis Pb ( Rasad, 1992 )
b.    Berada dibalik tabir perisai atau dibalik dinding yang dilapasi PB
c.    Arah sinar membelakangi control table .



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Paparan Kasus
3.1.1.   Identitas Pasien
Nama                  : Ny. P
Umur                   : 29 Tahun
Alamat                 : Mendoh kidul 2/6 semowo,pabelan
Permintaan foto  : Foto x-ray Os Clavicula
No Radiologi       : 139
No RM                : 04-05-7207
Tanggal               : 12 Oktober 2012

3.1.2.   Riwayat Pasien.
                  Pada tanggal 12 oktober 2012 sekitar pukul 13.00 Ny. P datang ke Instalasi Radiologi RSUD Kota Salatiga dengan diantar keluarga,dan dua perawat menggunakan kursi roda. Pada saat itu perawat yang  mendampingi membawa permintaan foto os Clavicula karena pasien jatuh dari motor dengan diagnosa sakit pada os clavicula kiri. Pasien sanggup berdiri dan merasa lebih nyaman berdiri maka pemeriksaan dilakukan secara berdiri.

                    3.1.3    Prosedur Pemeriksaan
a.  Persiapan alat
Persiapan alat yang perlu dilakukan sebelum pemeriksaan yaitu :
1.  Pesawat sinar X merk Misono tahun 1986
2.  Kaset ukuran 24 cm x 30 cm
3.  IP (imaging plate)
4.  Reader
5.  Marker R dan L
6.  Workstation
7.  Printer (Drypix FUJIFILMS 4000)



b.  Persiapan pasien
1.  Pada dasarnya pemeriksaan os clavicula tidak membutuhkan persiapan khusus, hanya saja pada pasien dianjurkan memakai baju pasien sehingga memudahkan dalam pengaturan posisi dan melepaskan benda-benda yang dapat menimbulkan bayangan radioopak pada radiograf
2.  Selain itu sebelum pemeriksaan petugas memberitahu prosedur pemeriksaan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dari pasien.

c.  Teknik pemeriksaan
1.  Proyeksi Antero Posterior Axial
a) Posisi pasien
Pengambilan foto dengan posisi pasien berdiri atau erect.
b) Posisi objek
Usahakan os Clavicula sinistra pada pertengahan kaset, tidak ada rotasi pada os Clavicula.
Bagian yang sakit menempel kaset.
c) Pengaturan Sinar
Sinar menyudut 15-30 derajat pada pertengahan os Clavicula
d) FFD
100 cm
e) Kaset
24 cm x 30 cm
f)  Faktor Eksposi :
Kv : 55, mA :100, s: 0,08
g) Kriteria Radiograf
Tampak gambaran os Clavicula sinistra dengan jelas, tidak ada rotasi dalam gambaran os Clavicula, tampak os Clavicula mengalami fraktur disertai fragmen. Tampak persendian antara os clavicula dan kaput humerus (sendi bahu). Tampak persendian antara os sternum dan os clavicula (sternoclavicular joint).Tampak kaput humerus sinistra kearah cranial .
                  

Gambar.3.1 Hasil Radiograf Ap axial 15 derajat (RSUD Kota  Salatiga 2012)

3.2.  Pembahasan
3.2.1    Teknik pemeriksaan os clavicula di RSUD Kota Salatiga
Pada pemeriksaan os clavicula di Instalasi Radiologi RSUD Kota Salatiga dengan menggunakan proyeksi Antero Posterior Axial. Pemeriksaan tersebut sudah bisa menegakkan dianogsa, selain itu dapat memberikan pelayanan yang nyaman karena, yang  disudutkan adalah tabung sinar x. Pada pemeriksaan ini  pasien di posisikan  berdiri karena untuk mngutamakan kenyamanan pasien, selain itu pasien juga bisa di posisikan degan cara tidur terlentang, akan tetapi pasien merasa lebih nyaman di lakukan pemeriksaan secara berdiri atau erect.
Pada pemeriksaan os clavicula di Instalasi Radiologi RSUD Kota Salatiga menggunakan kaset CR berukuran 24 x 30, karena di Instalasi Radiologi RSUD Kota Salatiga tidak menyediakan kaset CR berukuran 18 x 24.



3.2.2    Proteksi Radiasi Pemeriksaan Os Clavicula di RSUD Kota Salatiga
                Upaya proteksi radiasi yang di lakukan di Instalasi Radiologi RSUD Kota Salatiga adalah salah satunya menggunakan Apron jika memang itu memungkinkan. Kemudian menggunakan luas kolimasi disesuaikan degan objek yang akan difoto. Selain itu pada saat memposisikan pasien kepala dirotasikan kearah yang berlawanan dengan daerah yang akan dipemeriksa. Adapun upaya proteksi yang dilakukan untuk melindungi petugas radiasi adalah mengarahkan tabung sinar x membelakangi control table agar radiasi primer tidak mengenai petugas.

3.3.3    Pemakaian film yang digunakan pada pemeriksaan os clavicula
                Film yang digunakan untuk menampilkan  gambaran os clavicula di instalasi radiologi RSUD Kota Salatiga menggunkan film berukuran 24 x 30, yang mana seharusnya dalam teori menggunakan film ukuran 18 x 24. Hal ini disebabkan tidak tersedianya film ukuran 18 x 24, sehingga biaya yang ditanggung pasien menjadi lebih mahal. 
                       


                                                                                                                                                                        ;                                                                                                                                                                                                                    ;                                                                                                      
BAB IV
PENUTUP

4.1.Kesimpulan
4.1.1.    Pada pemeriksaan Fraktur os Clavicula sinistra fraktur tertutup di Instalasi Radioligi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga menggunakan proyeksi Anterior Posterior Axial.
4.1.2.    Keuntungan menggunakan proyeksi Antero posterior axial pada pemeriksaan fraktur os Clavicula yaitu dengan proyeksi ini sudah dapat memberikan informasi untuk membantu menegakkan diagnosa dan juga memberikan kenyamanan pada pasien.
4.1.3.    Kekurangan yaitu film yang digunakan lebih besar sehingga biaya yang ditanggung pasien lebih tinggi.

4.2.Saran
4.2.1.    Sebaiknya dalam setiap pemeriksaan proteksi radiasi yang diberikan kepada pasien harus betul-betul diperhatikan.
4.2.2.    Sebaiknya untuk kedepannya mengadakan kaset dan film ukuran 18 x 24, supaya biaya yang diterima oleh pasien lebih rendah.


DAFTAR PUSTAKA

Ballinger, P.W. 1995. Atlas of Radiographic Possitions and Radiologic Procedurs. Eight edition. St. Louis : The CV. Mosby Company.
Pearce, Evelyn, C. 1999. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
Putz. R . Dan Pabst, R 2000. Sobotta atlas anatomi manusia, Jilid I. Jakarta: Penerbit EGC.
chyciicute.blogspot.com/2012/04/teknik-radiografi-os-clavicula.html

0 komentar:

Farida. Diberdayakan oleh Blogger.

About

Blogger templates

Blogger news